dinpmd.bojonegorokab.go.id – Sejumlah 140 Mahasiswa Program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) Desa Jenjang Magister (S2) Universitas Brawijaya mengikuti kegiatan Liputan Akademi dan Monitoring Evaluasi pada Jumat (21/7/2023) bertempat di Gedung Widyaloka Universitas Brawijaya Malang.

Kegiatan ini merupakan bagian dari tahapan kalender Akademik pelaksanaan program RPL Desa Jenjang S2 yang merupakan kerjasama Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia dengan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro dan Perguruan Tinggi Untuk Desa (Pertides) yang dalam hal ini adalah Universitas Brawijaya untuk memberikan apresiasi dan pengakuan terhadap capaian pengalaman pembelajaran seseorang yang diperoleh dari pendidikan formal maupun informal hingga kompetensi pengalaman kerja terhadap pendidikan formal.

Skema RPL Desa Kabupaten Bojonegoro memberikan kesempatan kepada Pegiat Desa antara lain : Kepala Desa, Perangkat Desa, Anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Tenaga Pendamping Profesional P3MD, Pengurus/Pengelola BUM Desa, untuk menempuh pendidikan lanjut baik jenjang S1/D4 bahkan hingga jenjang S2.

Sebagaimana diketahui, 140 Mahasiswa Program RPL Desa jenjang S2 dinyatakan lolos setelah melalui tahapan rekognisi dari total 300 pendaftar yang terbagi menjadi lima program studi, terdiri dari S2 Ekonomi Pertanian FP (12 peserta), S2 Sosiologi FP (35 peserta), S2 Agribisnis FP (35 peserta), S2 Perencanaan Wilayah dan Kota FT (31 peserta), dan Pengelolaan Sumberdaya, Lingkungan dan Pembangunan Sekolah Pascasarjana (27 peserta). Kegiatan pembelajaran dilakukan secara hybrid selama satu tahun penuh dengan tahapan perkuliahan aktif semester 1 selama bulan April sampai Agustus, monitoring pada pertengahan Juli hingga penyelesaian tesis pada perkuliahan aktif semester 2 (Agustus 2023 – Januari 2024). Kegiatan lain seperti praktikum, coaching clinic, kunjungan lapang dan kuliah tamu juga diberikan kepada mahasiswa RPL sebagai metode akselerasi selama di kampus.

Prof. Widodo, S.Si, M.Si, PhD, Med.Sc selaku Rektor UB mengungkapkan kegiatan ini dapat mengembangkan kapasitas diri dan keilmuannya bagi pembangunan desa secara mandiri dan berkelanjutan. Kemajuan desa harus didukung dengan kemudahan akses layanan infrastruktur, penyerapan anggaran yang tepat, serta potensi perekonomian di masyarakatnya, maka dari itu melalui program RPL inilah, mahasiswa dituntut untuk menciptakan inovasi yang dapat menyelesaikan permasalahan di masing-masing desa melalui tugas akhir (tesis).

“Tentunya penyusunan tesis tidak hanya berperan sebagai solusi yang aplikatif, namun dapat menjadi media promosi, bagaimana menggali keunikan desa dengan berbagai parameter, apakah local wisdomnya, keindahan alam, budaya setempat, apapun keistimewaannya bisa memberikan daya tarik bagi masyarakat dan memiliki dampak pergerakan ekonomi secara luas,” terangnya.

Sementara itu, Drs. Muridan, MM selaku Sekretaris mewakili Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Bojonegoro menyampaikan bahwa program RPL ini tidak hanya untuk memperoleh gelar saja, akan tetapi diharapkan selain untuk mengingkatkan SDM Pegiat Desa, juga harapannya ilmu yang diperoleh dapat diimplementasikan di Desa.

“Kami berharap program RPL ini tidak hanya untuk memperoleh Ijazah saja, untuk menambah bekal ilmu saja, tapi Bapak/Ibu boleh berbangga untuk kuliah RPL S2, tetapi akan lebih bangga jika ilmunya bertambah banyak dan ilmunya nanti bermanfaat khususnya bagi diri sendiri, lingkungan dan lebih penting adalah bagi masyarakat di wilalayah masing-masing” ungkapnya.

RPL Desa diharapkan dapat menjadi salah satu kunci untuk melakukan percepatan desa Mandiri di Bojonegoro, meningkatkan status desa mulai dari desa berkembang, berubah menjadi desa maju kemudian terbentuk desa mandiri. Peningkatan status tersebut sudah sepatutnya diimbangi dengan kemampuan SDM baik dari pendidikan maupun kemampuan soft-skill yang dibutuhkan, selain itu kemajuan suatu desa bisa mempengaruhi wilayah-wilayah disekitarnya untuk ikut berkembang.

Tahun 2022 capaian Desa Mandiri di Kabupaten Bojonegoro berjumlah 155, Desa Maju 251 dan 13 Desa Berkembang. Sedangkan pada tahun ini, dari 419 Desa keseluruhan, ditargetkan ada 262 memiliki predikat sebagai Desa Mandiri dan Desa Berkembang sudah tidak ada atau nihil, kedepannya implementasi program ini bisa menjadi pionir yang dapat diikuti oleh daerah-daerah tertinggal lainnya.

Dari hasil monitoring dan evaluasi yang telah dilaksanakan, sebagaimana disampaikan oleh Tim Penjaminan Mutu RPL S2 UB, sampai dengan saat ini tidak ada kendala yang berarti dan Mahasiswa telah mengikuti perkuliahan dengan aktif, sehingga diharapkan setelah ini Mahasiswa dapat fokus untuk menyelesaikan Tesis. [admin]


By Admin
Dibuat tanggal 26-07-2023
87 Dilihat
Bagaimana Tanggapan Anda?
Sangat Puas
100 %
Puas
0 %
Cukup Puas
0 %
Tidak Puas
0 %